Developer: Neverland Co
Publisher: Marvelous & Natsume
Genre: Simulation
Harvest Moon merupakan salah satu game simulasi RPG yang unik. Kendati tak pernah diterima kalangan mainstream gamer, genre ini tetap bisa bertahan sampai lebih dari 10 tahun dengan ciri permainan yang sama (stagnan?); sebagai seorang anak muda, gamer diharuskan bercocok tanam, lantas berusaha memenangkan hati para gadis dan penduduk kota setempat. Tetap stagnan selama bertahun-tahun nampaknya membuat para gamer bosan, dan membuat Neverland sebagai developer sadar bahwa mereka harus mengubah konsep ini supaya gamer tetap mau terus bertani.
Dari tangan Yoshifumi Hashimoto, Rune Factory pun hadir. Diberi tajuk A Fantasy Harvest Moon, game ini dipuji oleh banyak kritikus game karena dianggap berhasil menyegarkan konsep lama Harvest Moon tanpa membuatnya kehilangan ciri khas itu. Melihat sukses yang luar biasa itu, Rune Factory 2 pun dipersiapkan oleh Natsume dan dirilis pada tahun 2008 (tahun 2007 apabila di Jepang).
Gameplay dalam Rune Factory 2 masih mengikuti pakem dari game pertamanya. Kali ini settingnya tidak lagi di Kardia Village, tetapi berpindah ke desa bernama Alvarna. Karakter utamanya pun bukan Ragna (Laguna) tetapi Kyle. Setelah intro ‘tradisional’, kamu pun diperbolehkan mulai mengolah lahan. Dalam jam-jam pertama saya bermain Rune Factory 2, saya sedikit kecewa akan perubahan yang dibuat oleh Natsume. Dungeon yang dulunya begitu banyak dan beraneka ragam di game pertamanya kini dibatasi menjadi empat (sesuai dengan musim). Tool yang kamu pakai juga merupakan tool upgrade sehingga di awal game saya malah merasa kekurangan kerjaan dan kebanyakan waktu luang.
Rune Factory 2 juga memasukkan sistem misi dalam game ini. Kini, kalau kamu tengah bosan bertani (dan percayalah, jam-jam awal akan sangat membosankan untuk bertani), kamu bisa menjalankan misi-misi dari para penduduk desa. Sayangnya, kebanyakan dari misi ini hanya menugaskan anda pergi ke sebuah tempat, mengambil barang tertentu, lantas mengantarkannya kembali kepada orang yang meminta pesanan. Toh, setidaknya ini memberi variasi dialog dengan penduduk desa dan membuat interaksi dengan para penduduk desa terasa lebih hidup - suatu hal yang tak dimiliki oleh kebanyakan game Harvest Moon.
Konsep dasar Rune Factory dikenal dengan sistem Rune Point sebagai pengukur staminamu pun kembali dalam game ini. Selain memiliki health bar, karaktermu memiliki rune bar di bawahnya. Setiap kali kamu menebaskan pedang, mencangkul sawah, atau menyiramnya, maka rune bar itu akan berkurang sedikit demi sedikit. Kalau rune bar itu sudah habis, maka health barmu lah yang akan berkurang. Nah, apabila health barmu sudah habis, maka karaktermu akan pingsan (atau mati kalau ia dalam dungeon). Mengisi rune bar bisa dilakukan dengan dua cara, mandi di pemandian air panas atau mendapatkan rune energy (dari tumbuhan yang kamu tanam).
(SPOILER ALERT)
Kejutan sesungguhnya tiba setelah kamu berpindah generasi. Kali ini, apabila kamu memiliki anak, ia takkan hanya menjadi seorang bayi seumur hidup, tetapi kamu akan diberi kesempatan untuk mengendalikannya. Bahkan, di generasi kedua inilah gameplay Rune Factory 2 sesungguhnya baru terbuka seluruhnya. Dungeon yang tadinya terbatas kini bisa kamu eksplorasi dengan bebas, sistem memasak dan menciptakan senjata pun baru terbuka di era ini.
(SPOILER END)
Grafis dalam Rune Factory 2 masih seindah pendahulunya. Campuran goresan tangan 2D sebagai latar siapa sangka bisa menyatu dengan karakter render 3D yang berlarian dan berjalan-jalan di dalamnya? Pun dengan musik game ini, saya pribadi lebih menyukai variasi musik dalam game ini ketimbang Rune Factory pertama, rasanya musiknya lebih pas dan kena dalam menjiwai musim yang tengah kamu lalui.
Rune Factory 2 tidak memberikan revolusi besar pada franchise Harvest Moon seperti yang telah dilakukan pendahulunya. Kendati begitu, ia tetap memberikan cukup banyak perbedaan serta perbaikan untuk menjadikannya penerus yang layak (tetapi tidak lebih baik) dari nama Rune Factory.
Final Verdict:
Gameplay: 8.0
Konsep dasar yang sudah apik ini dicoba disempurnakan lagi oleh Neverland. Yang saya sayangkan adalah dihilangkannya beberapa aspek lama (seperti dungeon yang banyak) untuk dimasukkannya beberapa aspek baru (sistem generasi dan misi).
Graphic / Sound: 8.5
Satu-satunya kekurangan yang saya bisa cari dari bagian ini adalah penggunaan voice acting di sana-sini yang kurang pas dengan suasana game secara keseluruhan. Lain dari itu, Rune Factory akan menakjubkan anda dengan keindahan audio-visualnya.
Play Time: 7.3
Game ini akan terasa sangat membosankan di awalnya karena kamu seakan tidak tahu mau mengerjakan apa. Toh, setelah beberapa jam pertama, opsi-opsi baru akan makin terbuka, sehingga bersabarlah. Rune Factory 2 bisa anda mainkan selama anda mau dan tidak bosan, tetapi menyelesaikan cerita utamanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 - 30 jam.
0 komentar:
Posting Komentar